Desa Tirtomulyo memiliki latar belakang sejarah yang cukup panjang. Pada masa penjajahan Belanda, kawasan ini pernah dijadikan rumah sakit khusus untuk penderita kusta karena terdapat sumber mata air panas alami yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

Bangunan rumah sakit kusta Semarang di Pelantungan Mei 1931 (Leprozerie Pelantoengan)

Setelah Indonesia merdeka dan memasuki masa Orde Baru, kawasan tersebut berubah fungsi menjadi lokasi penahanan politik. Antara tahun 1971 hingga 1979, pemerintah menggunakan kawasan bekas rumah sakit itu sebagai Kamp Konsentrasi Plantungan, yaitu tempat penahanan bagi ratusan perempuan yang dituduh terlibat atau berhubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Foto tahanan wanita mendapatkan jatah air harian di kamp

konsentrasi Plantungan, Jawa Tengah, Indonesia, dari edisi khusus Amnesty International 1973

Banyak dari mereka merupakan anggota organisasi perempuan seperti Gerwani, atau istri dari tokoh-tokoh PKI. Keberadaan kamp ini sempat menjadi sorotan nasional bahkan internasional karena menyangkut isu hak asasi manusia.

Setelah kamp ditutup, bangunan-bangunan di lokasi tersebut mulai ditinggalkan dan sebagian besar hancur akibat banjir bandang yang terjadi sekitar tahun 1987. Bekas kawasan kamp kemudian tidak lagi digunakan untuk penahanan, dan sebagian masyarakat memanfaatkan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata air panas yang hingga kini tetap ramai dikunjungi.

Berita Terkini

Cuaca